Langsung ke konten utama

Serba Serbi Mahasiswa FKG

Judul Buku : Dentistory, Bukan Cerita Dokter Gigi Biasa
Penerbit : Leutika, 2011
Penulis : Lia Indra Andriana
Tebal : XVI + 199 hlm.


Buku ini ber-genre catatan harian. Lebih spesifik lagi, catatan harian seorang mahasisiswi Fakultas Kedokteran Gigi. Selain tentang FKG, serba-serbi peristiwa yang dialami penulis juga dituangkan di sini. Buku ini serupa sayur asam yang berbagai macam rasa dan warnanya, tapi karena dituliskan oleh seorang calon dokter gigi, maka cerita lebih banyak di seputaran gigi dan kawan-kawannya.

Gaya bertutur yang datar seperti sedang mendengar si penulis bercerita pada kita, dan kita sebagai pembaca dituntut untuk menjadi ‘pendengar budiman’. Penulis bercerita bagaimana rasanya menjadi dirinya, seorang calon dokter gigi.

Banyak hal-hal baru yang berkenaan dengan profesi dokter gigi, yang bila kita tak berkecimpung di dalamnya, maka kita tak akan pernah tahu apa yang dilakukan dan bagaimana rasanya mengalaminya.

Bagaimana sulitnya mencari calon pasien (ini yang paling banyak dibahas), bagaimana menghadapi pasien anak kecil yang sulit dikendalikan. Susahnya mencari pasien sesuai dengan tuntutan praktikum (misal pasien yang memiliki sariawan berdiameter 2 cm).

Tingkah polahnya pasien yang beragam juga jadi hal yang cukup menarik. Mulai dari celetukan pasien di bagian periodonsia (bagian gigi anak), ibu si pasien yang lucu, pasien yang cerewet dan banyak mau, sampai pasien yang ganjen dan gemar melakukan pelecehan.

Di buku ini juga dikisahkan saat-saat mendebarkan ketika ujian kelulusan di bagian koassistensi. Sedikit tentang kebiasaan unik dosen-dosen yang ada di kampus bersangkutan. Juga ada cerita pengalaman pribadi saat melakukan operasi gigi.

Buku ini layak dibaca mahasiswa ataupun calon mahasiswa Kedokteran Gigi. Bisa juga orang-orang yang punya minat mengenai Kedokteran Gigi. Sebenarnya buku ini akan lebih menarik jika sedikit fokus mengenai tema apa yang akan dibahas. Artinya tak perlu memasukkan tulisan saat penulis mengikuti TOEFL dan IELTS, atau barangkali sekalian menuliskan tips di setiap babnya tentang bagaimana menghadapi persoalan yang kerap menjadi hambatan mahasiswa FKG selama menjalani praktek koasistensi.

Terlepas dari semua kekeurangannya, buku ini layak dibaca untuk sekedar menambah wawasan mengenai serba-serbi Fakultas Kedokteran Gigi. Bagi yang punya minat dan cita-cita menjadi dokter gigi, buku ini bisa direkomendasikan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ah Garing!

Aku tidak lagi muda, tapi aku juga belum terlalu tua lho... sudah sejak lama aku memendam hasrat ingin menjadi penulis. Aku memang sering menulis. Tulisan-tulisanku umumnya adalah kejadian sehari-hari dalam hidupku. Semuanya konyol dan tak bermutu saat kubaca ulang. Oh God, aku merasa semakin putus harapan. Apa aku memang terlahir dengan bakat untuk menulis semua tulisan-tulisan tak berbobot sekaligus konyol plus tak layak dibaca.? Sungguh menyedihkan. Siapa nyana dibalik keseringanku menulis ini tak ada satupun tulisan yang bisa memberikanku kepercayaan diri untuk mempublikasikan setelah aku membacanya kembali. Atau sebaiknya semua tulisan yang aku buat tak usah dibaca lagi sehingga tidak menjatuhkan mentalku? Satu hal lagi yang paling bodoh adalah aku sering tidak menyelesaikan tulisanku. Bahkan mungkin tulisan kali inipun tak juga rampung. Tapi entahlah, sebenarnya tak bisa kukatakan entahlah karena semuanya tergantung padaku. Apa aku mau menyelesaikannya atau kutinggal saja sebelu...

MINAT FIKSI DI BULAN INI

Kata-kata tak dibuat, ia berkembang sendiri. Tiba-tiba tulisan itu menggema begitu saja di otakku. Kalimat itu memang kutipan dialog antara Anne dan Phill di buku ketiga seri Anne of Green Gables. Entah kapan tepatnya, aku semakin addict dengan novel klasik. Padahal genre metropop yang baru saja kutuntaskan tak kalah menarik. Tapi setelah menamatkan genre metropop tadi, tak ada keinginan kuat untuk mengulasnya, atau paling tidak untuk memikirkan sususan kalimatnya berulang kali, sebagaimana yang kurasakan setelah menuntaskan novel klasik. Aku tak ingat persis duduk di kelas berapa saat aku tergila-gila pada Tom Sawyer-nya Mark Twain. Buku itu dipinjamkan tetangga sebelah untuk kakak sulungku yang saat itu mengajar di sebuah tsanawiyah swasta yang baru buka. Buku yang sebenarnya milik pustaka sekolah negeri pertama di kampungku itu, masih dalam ejaan lama. Sampulnya menampilkan tiga bocah yang tak terlalu lucu. Salah satunya mengenakan celana over all dan kemeja putih yang l...

Perempuan Itu...

“Nda, barusan teman kantor Ayah telfon, katanya mau minta tolong…” si ayah tiba-tiba sudah di depan pintu begitu aku keluar dari kamar mandi. Dengan pakaian ‘dinas’-nya yang penuh peluh. Kami tadi baru dari farm. Aku meninggalkan mereka yang sedang melakukan anamnesa ternak karena sudah saatnya mandi sore. “Hm, ya… ” jawabku sambil menatapnya sejenak, pertanda menunggu kelanjutan ceritanya. “Ada anak perempuan yang diusir keluarganya karena pregnant diluar nikah. Sekarang sedang terkatung-katung, nggak tau harus kemana… ” “Astaghfirullah… ” “Yah, teman Ayah itu nanya, bisa ditampung sementara di sini, nggak?” Saat ini menjelang maghrib, yang terbayang dibenakku hanya seorang wanita dengan kondisi fisik dan psikis yang labil. “Ya, bawa aja dulu ke sini. Ntar bisa inap di kamar Irsa…” sebenarnya belum tuntas rasa kagetku. Raut wajah kami sama-sama prihatin. Tapi sepertinya kami benar-benar sibuk dengan pikiran masing-masing. Semacam bisikan kemelut antara pro dan kontra. “Ya...