Bilakah harus kumulai? Di antara denyut-denyut di nervus frontalis ini. Di antara resah-resah yang meraja dalam fikiranku. Tak ada apa pun yang mampu kutoreh. Perjalananku dalam hal ini mampet, terhambat membeku. Tanpa pernah seperti ini, kalap kubuka lembar baru dan kesetanan kutulisi semua yang ada di kepalaku. Kusut masai, kutumpah ruahkan segalanya berderai-derai tanpa aturan. Tak perlu kumulai, sebagaimana aku tak perlu mengakhiri semuanya. Biar tak sanggup dicerna, walau tak minat dibaca. Tapi kulawan ketidakberdayaan ini sekuat tenaga, semampuku saja. Kuseduh secangkilr latte , kuaduk sama kalapnya dengan saat mulai merangkai aksara ini. Pesan itu masuk. Anak itu, tentu saja ... berapa usianya hari ini, ya? Seringkali aku dihoyak rasa tak enak jika mengeluh panjang pendek. Anak itu jauh lebih alot untuk masalah hidup. Disentilnya aku dengan berbagai masalah hidupnya sejak usia belasan. Berat sudah dirasanya, aku hidup terl...
Mencoba mengabadikan keratan kata :)