Langsung ke konten utama

CARE




            Mungkin di mata banyak orang kamu adalah seekor anjing lokal yang sama sekali tak istimewa, dengan bulu putih hitam sebagaimana anjing kampung kebanyakan. Tapi bagiku kamu adalah sahabat sejati, kamu adalah anjing pertama -dan mungkin terakhir- yang pernah aku miliki. Walau tidak semua mengerti, tapi pasti ada yang tahu kalau aku sangat menyayangimu, selalu ingin memperlakukanmu dengan baik, seperti yang kamu selalu berikan padaku. Kamu selalu memberikan yang terbaik buatku, tuanmu saat itu.
            Seperti yang sudah pernah aku katakan padamu disaat akhirnya aku harus mencarikan tuan baru untukmu, sekali lagi, maafkan aku. Bukan berarti dengan begitu mudah aku membuangmu. Ada yang harus kamu tahu, membiarkanmu terus berada di sampingku, menjadi sahabat selamanya hingga maut menjemputmu, adalah sebuah polemik dalam kehidupanku.
Bagaimanapun yang kuingat adalah kenangan indah bersamamu. Kamu memberikan sejuta sensasi lain dalam hari-hariku selama aku menjadi tuanmu. Sensasi rasa yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Kurasakan semangat dan dukungan di hari-hari berat itu.
Berlari, melompat, mengobrol denganmu, kamu benar-benar sahabat. Pengertian yang kamu pancarkan dari matamu, keinginan yang kuat dan liar mencerminkan sebuah kebebasan untuk memilih dan berbuat. Kamu berusaha keras mengerti apapun dan itu sangat membuatku terkesan.
Walau hanya sekejap kebersamaan kita, kamu mampu mengambil hatiku, kekuatan itu tak terlupakan, aku benar-benar bersyukur pernah mengenalmu.
            Saat kamu sudah bersama tuan yang lain, bukan aku tak pernah memikirkanmu. Kamu tahu aku sedih melepaskanmu. Membantu tuan baru-mu menjaga perkebunan, itulah tugas selanjutnya.
Aku bangga kamu tetap jadi berguna. Lalu kondisi lingkungan yang baru membuat tubuhmu harus terbiasa. Ketika bertemu lagi kamu terlihat berbeda. Disaat lain ketika aku bertemu lagi dengan tuanmu, lagi-lagi kabarmu membuatku sangat cemas, tumor yang bersarang di tubuhmu mulai membahayakan dan harus segera diangkat.
Ya, hari itu sekitar bulan Oktober seingatku, aku dan teman-teman termasuk tuanmu menunggui proses operasi yang harus kau jalani. Berapa kali anestesi ulangan yang harus ditambahkan buat terus menidurkanmu selama operasi, kamu anjing yang kuat, Care. Lengkingan pilu itu, aku mengerti, kamu pasti merasa kesakitan.
            Bukan aku saja, tuanmu yang baru juga sangat menyayangimu, kamu memiliki kesetiaan yang tiada tara, yang kamu tunjukkan buatnya setiap saat. Lalu jenis poison apa yang menewaskanmu? Aku tidak bertanya lagi, begitu takutnya hati ini semakin menciut sedih mengingat sakitnya merenggang nyawa akibat racun.
 Mungkin bagi orang yang meracunimu kamu hanyalah sekedar binatang. Tidak kah terbesit sedikit di hatinya, bahwa kamu juga makhluk Tuhan yang memiliki hak hidup? Pantaskah melampisakan kesal dengan cara yang keji itu? Sementara kamu tidak pernah menyakitinya seujungkuku pun?
            Care, sehari penuh bumi menangis seiring air bening yang berloncatan dari kedua bulir mata ini. “Foto terakhir di pegunungan Lam Teuba” tuan barumu yang mengirimnya buatku. Aku sedih, terlebih lagi hanya sekali mengunjungimu di sana, melihat langsung tempatmu yang baru, tanpa rantai ikatan kamu kelihatan bahagia, mengusir binatang pengganggu kebun.
            Kamu sahabatku. Semua tahu itu. Sayonara Care, tugasmu usai. Pergilah dengan bahagia karena kamu sudah menoreh tinta emas kesetiaan pada setiap tangan yang merawatmu.
           
My first and last Canis familiaris. My only one dog. Sepuluh kali atau sejuta kali pun membaca tulisan ini, hatiku perih seiring bulir hangat ruah dari kedua mataku. Apapun, sama sekali bukan dusta, aku bahagia memilikimu. Mungkin seumur hidup, nggak akan pernah sensasi rasa itu datang dua kali buatku.  

Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Uap Kopi

Kau seperti kepulan asap kopi pagi yang hadir sejenak dan berlalu pergi meninggalkan berjuta sensasi rasa di indera bauku, merasuki otakku, dan mendiami alam bawah sadarku. "Terima kasih atas kunjungannya, silakan datang lagi." hari ketiga kucoba berhenti dipecundangi amukan grogi walau yang kudapati hanya selarik senyum basabasi.  Barangkali yang kemarin ada juga artinya bagimu yang biasanya hanya singgah di kafe kami hari Sabtu, hari Minggu ini kau datang lagi dan tentu saja sendiri seperti biasa. "Sanger panas, kan?" tanyaku sok akrab dengan senyuman khas pramusaji.  "Ah, ya!" wajahmu sedikit kaget. Dengan spontan kau membetulkan letak kacamata yang bertengger di hidung bangirmu. Memperhatikanku sekilas dan duduk di bangku biasa dengan wajah bergurat tanya. Aku sedikit menyesal menyapamu dengan cara itu. Aku khawatir mengganggu privasimu sebagai pelanggan dan tentu saja aku mulai cemas kalau tiba-tiba esok kau enggan singgah...

Monster kecil

Anakku dan sepupunya yang usianya terpaut enam bulan, adalah dua monster kecil yang selalu saja membuat setiap orang didekatnya menjerit histeris. Bukan karena sangking kompaknya mengerjai orang lain, tapi betapa kreatifnya mereka dalam hal mencari celah untuk diperselisihkan, untuk menjadi rebutan dan yang pastinya membuat keributan yang akan membuat setiap orang menjerit kaget. Seorang anak yang sedang dalam usia terrible two dan yang seorang lagi melewati usia tiga tahunan. Luar biasa keributan yang mereka ciptakan setiap hari. Anakku bisa bermain dengan durasi yang cukup panjang dengan teman-temannya semasa diseputar komplek rumah kami dulu, lalu saat kami pindah rumahpun, ada tiga orang anak yang hampir setiap sore mampir ke rumah untuk bermain, memang timing bermainnya hanya sore hari menjelang maghrib, saat sudah makan dan tidur siang, kemudian mandi dan minum susu sore. Lalu saat ini ketika pulang ke kampunghalamanku, kerjanya hanya bermain dengan sepupu-sepupunya dari pagi hi...

Kesempatan yang Hilang

Kepalaku sedikit berat, mataku berdenyar dan belum seluruhnya menangkap bayangan di sekitar. Aku merasakan de javu di detik berikutnya. Ada meja putih di sudut dengan tumpukan buku-buku tebal, dinding yang dipenuhi rak berisi novel-novel klasik Lucy Montgomery, Jane Austen, dan Leo Tolstoy. Bukan saja serinya yang lengkap, tapi judul yang sama dari beberapa penerbit. Siapa pula yang suka membeli buku yang sama dengan hanya berbeda pengalih bahasa saja. “Beda penerjemah, beda lagi rasa membecanya, lo! ” Ah, siapa itu yang selalu berbicara tentang the art of story telling dengan mata berbinar selain dia. Ah, kuperhatikan jendela dengan tirai warna dasar putih bermotif abstrak hitam dan merah. Semakin karib di memori. Penyuka warna putih dan hitam. Monokrom... “Oh, Sa! Kamu sudah bangun? Duh, maaf Ibu juga ketiduran!" Ibu...kok? di mana ini? Aku   menyipitkan mata dan coba memanggil semua ingatan yang ada. “Ayo, sudah sore. Ibu lihat kamu dari tadi tidur t...