Langsung ke konten utama

Lagi- lagi Tentang Si F

Judul Buku : Gara-Gara Facebook, Kisah-kisah Seru Para ‘Facebooker’
Editor : M. Solahuddin, Ridho ‘Bukan’ Rhoma, Hery SP
Tebal Buku : 188 halaman
Penerbit : Leutika, 2010

Bangun tidur kubuka fesbuk
Tidak lupa kubaa inbuk
Foto bagus langsung ku aplud
Sudah siang tak lupa log ut


Prolog tulisan yang berjudul ”Mesbuk Terus” yang ditulis oleh kontributor Falasafah Ani Yuniarti ini, cukup mengena.

Siapa sih, yang tidak mengenal Facebook? Situs jejaring sosial yang fenomenal ini sebenarnya sudah ’dilahirkan’ Mark Elliot Zuckerberg pada tahun 2004, hanya saja baru booming sekitar tahun 2008 ketika ada fatwa haram dari beberapa ulama tanah air.

Facebook yang berpenduduk 200 jiwa lebih ini, merupakan ’negara’ yang paling demokratis. Siapapun boleh bergabung di situs jejaring yng satu ini. Di Inggris, tepatnya di Tenby, Pembrokeshire, ada pengguna Facebook tertua. Ia adalah Lilian Lowe yang berusia 103 tahun. Boleh dikata, se-gaptek apapun orang, jangan heran kalau ternyata ia juga memiliki akun di Facebook. Aplikasinya yang ringan membuat Facebook tetap bisa diakses melalui telepon selular.

Buku ”Gara-Gara Facebook. Kisah-Kisah Seru Para Facebooker”, merupakan kumpulan serba-serbi pemilik akun di Facebook berikut cerita-cerita unik yang berawal dari FB. Dari mulai cerita yang biasa saja, ketemu teman-teman lama SMA, SMP, bahkan SD, putus nyambung gara-gara FB, bahkan ada yang cintanya nemplok di Facebook, keretakan rumah tangga, sampai nyaris terungkapnya identitas kepala Badan Intelijen Inggris karena istrinya yang tidak bijak menggunakan FB.

Dari interaksi dunia maya ini, muncullah berbagai tulisan yang asyik untuk dibaca. Terkadang lucu, gokil, bahkan aneh dan membesit tanya ”kok bisa, ya? Apalah arti sebuah akun di situs jejaring sosial semacam FB itu...”

Banyak para pekerja yang akhirnya dipecat gara-gara Facebook. Ada juga yang bisa nemuin dompetnya setelah akunnya dilacak oleh penemu dompet via FB, hingga tertangkapnya gembong Narkoba di Florida yang dituntut 105 tahun penjara hanya karena ceroboh meng-up load foto-fotonya di FB.

Whatever, cerita-cerita dibuku ini memang disampaikan apa adanya dari para kontributor sekaligus Facebooker yang juga penulis-penulis pemula dengan ide yang segar. Wlaupun begitu, kesan keunikan cerita tetap bisa mengajak kita mampu melahap lembar-lembarnya sampai halaman akhir. Kemudian mulai bisa bijak menggunakan akun Facebook milik sendiri agar tetap bisa menebar manfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Uap Kopi

Kau seperti kepulan asap kopi pagi yang hadir sejenak dan berlalu pergi meninggalkan berjuta sensasi rasa di indera bauku, merasuki otakku, dan mendiami alam bawah sadarku. "Terima kasih atas kunjungannya, silakan datang lagi." hari ketiga kucoba berhenti dipecundangi amukan grogi walau yang kudapati hanya selarik senyum basabasi.  Barangkali yang kemarin ada juga artinya bagimu yang biasanya hanya singgah di kafe kami hari Sabtu, hari Minggu ini kau datang lagi dan tentu saja sendiri seperti biasa. "Sanger panas, kan?" tanyaku sok akrab dengan senyuman khas pramusaji.  "Ah, ya!" wajahmu sedikit kaget. Dengan spontan kau membetulkan letak kacamata yang bertengger di hidung bangirmu. Memperhatikanku sekilas dan duduk di bangku biasa dengan wajah bergurat tanya. Aku sedikit menyesal menyapamu dengan cara itu. Aku khawatir mengganggu privasimu sebagai pelanggan dan tentu saja aku mulai cemas kalau tiba-tiba esok kau enggan singgah...

Monster kecil

Anakku dan sepupunya yang usianya terpaut enam bulan, adalah dua monster kecil yang selalu saja membuat setiap orang didekatnya menjerit histeris. Bukan karena sangking kompaknya mengerjai orang lain, tapi betapa kreatifnya mereka dalam hal mencari celah untuk diperselisihkan, untuk menjadi rebutan dan yang pastinya membuat keributan yang akan membuat setiap orang menjerit kaget. Seorang anak yang sedang dalam usia terrible two dan yang seorang lagi melewati usia tiga tahunan. Luar biasa keributan yang mereka ciptakan setiap hari. Anakku bisa bermain dengan durasi yang cukup panjang dengan teman-temannya semasa diseputar komplek rumah kami dulu, lalu saat kami pindah rumahpun, ada tiga orang anak yang hampir setiap sore mampir ke rumah untuk bermain, memang timing bermainnya hanya sore hari menjelang maghrib, saat sudah makan dan tidur siang, kemudian mandi dan minum susu sore. Lalu saat ini ketika pulang ke kampunghalamanku, kerjanya hanya bermain dengan sepupu-sepupunya dari pagi hi...

Kesempatan yang Hilang

Kepalaku sedikit berat, mataku berdenyar dan belum seluruhnya menangkap bayangan di sekitar. Aku merasakan de javu di detik berikutnya. Ada meja putih di sudut dengan tumpukan buku-buku tebal, dinding yang dipenuhi rak berisi novel-novel klasik Lucy Montgomery, Jane Austen, dan Leo Tolstoy. Bukan saja serinya yang lengkap, tapi judul yang sama dari beberapa penerbit. Siapa pula yang suka membeli buku yang sama dengan hanya berbeda pengalih bahasa saja. “Beda penerjemah, beda lagi rasa membecanya, lo! ” Ah, siapa itu yang selalu berbicara tentang the art of story telling dengan mata berbinar selain dia. Ah, kuperhatikan jendela dengan tirai warna dasar putih bermotif abstrak hitam dan merah. Semakin karib di memori. Penyuka warna putih dan hitam. Monokrom... “Oh, Sa! Kamu sudah bangun? Duh, maaf Ibu juga ketiduran!" Ibu...kok? di mana ini? Aku   menyipitkan mata dan coba memanggil semua ingatan yang ada. “Ayo, sudah sore. Ibu lihat kamu dari tadi tidur t...