Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 21, 2012

KARENA KARTINI MENULIS

Kartini yang mempunyai nama lengkap Raden Ajeng Kartini, merupakan anak dari seorang Wedono yang bernama RMAA Sosroningrat . Ia lahir pada tanggal   21 April tahun 1879 di Mayong, yang terletak 22 km sebelum masuk jantung  kota Jepara . Dibesarkan dilingkungan yang kental adat istiadat. Ketika itu wanita tidak dibenarkan mengenyam pendidikan setara dengan kaum pria. Kartini menamatkan sekolahnya di Europese Legere School. Ketika Kartini ingin melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, ia terbentur dengan aturan. Apalagi mengingat ia adalah seorang priyayi yang sudah saatnya  menjalani pingitan menjelang hari pernikahan. Dalam kondisi yang tak lagi membiarkan dirinya memilih itu, Kartini menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku yang didapatnya dari kakak-kakak dan ayahnya. Termasuk membaca surat kabar. Dari sana ia bisa mengetahui bahwa di Belanda, wanita bisa mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan pria. Muncul keinginan kuat untuk bi

PLESTER MULUT

-->   Peristiwa menggelikan sekaligus memberi ibrah ini terjadi di pagi hari. Ketika kesibukanku sebagai ibu rumah tangga sejati berada di puncak klimaks. Yup! Pagi hari selalu begini, dimana aku menyiapkan banyak hal, disitu anak-anak, terutama si bungsu, meminta perhatian lebih. Sarapan sudah siap, tetapi tidak dengan beberes. Aku sedang menyiapkan Akib berangkat ke sekolah, sementara Biyya merengek terus-terusan. Biasa si ayah membawa Biyya ke kandang kelinci atau kandang kambing, tapi pagi ini berbeda. Biyya ogah ikut si ayah ke belakang. Jadilah aku seperti orang kebakaran jenggot pagi ini, ugh! “ Bunda jaat kali… ” Bunda jahat sekali, rengek Biyya lagi. “ Bunda dendoong… ” Bunda gendong, pintanya sambil terus berteriak. Sementara Akib  masih cas cis cus , asik dengan mobilan yang ia susun dari Lego. Hanya saat mood-nya baik ia mau berpakaian sendiri. Sebenarnya aku juga kehabisan akal mensiasati Akib untuk mandiri. Hari ini ia ban